Kondisi Tanah Budidaya Melon
Melon dapat tumbuh pada tanah terbuka dengan cara menanam dibuat bedengan atau dengan menggunakan media tanah dalam pot, polybag, atau wadah lainnya. Kondisi tanah ideal untuk budidaya adalah tanah bertektur liat, berpasir, gembur dengan drainase yang baik, dengan pH tanah antara 6,0 sampai 7,0.
Sebelum masuk ke pengolahan lahan yang tidak kalah penting adalah syarat lahan tumbuh buah melon. Apakah cocok dengan daerah setemat. Ini dapat dilihat dari ketinggian atau cuaca masing-masing daerah.
Pengolahan Lahan Tanaman Melon
Dapat menggunakan lahan terbuka atau menggunakan pot. Untuk tanah yang menggunakan pot sama dengan tanah yang digunakan di lahan terbuka, namun diperlukan pengaturan yang pas agar dapat komposisi ideal untuk budidaya melon.
Menurut penelitian para ahli tanaman melon di Indonesia, penggunaan media tanah dicampur dengan humus daun bambu perbandingan 1 : 1 akan lebih meningkatkan pertumbuhan.
Sedangkan media tanah dicampur dengan humus daun bambu serta pupuk kandang perbandingan 1 : 2 akan mempengaruhi kondisi buah melon hingga mencapai diameter buah maksimal.
Pilihan lain untuk campuran tanah untuk budidaya tanaman melon dengan tanah lempung, pasir, humus, serta pupuk kandang perbandingan 1 : 1 : 1 : 1.
Campuran tetap dalam keadaan steril, yaitu lakukan terlebih dahulu pengukusan atau di oven suhu berkisar 100 °C dan waktu pengukusan 30 menit. Sterilisasi campuran dapat juga dilakukan dengan mencampur dengan zat Basamid-G, atau campuran pupuk kandang dengan memberi pupuk organic Super TW plus.
Proses penggemburan tanah sebaiknya dilakukan pada musim kemarau agar tanah mudah diurai . Alat dapat menggunakan cangkul, dbalik tanah hingga kedalaman ± 30 cm, hingga tanah bagian bawah dibalik menjadi atas dan begitu sebaliknya.
Setelah tanah dibalik biarkan selama kurang lebih 1 minggu agar kena sinar matahari dan terangin-anginkan.
Setelah itu dibuat bedengan tempat tanaman, Ukuran untuk bedengan adalah panjang 5-7 m dan lebar antara 30-50 cm atau panjangnya disesuikan. Tinggi gundukan tanah 30-50 cm.
Pada saat tanah telah diolah dapat langsung diberi pupuk dasar, yaitu pupuk organik maupun anorganik yang banyak mengandung unsur makro (NPK).
Proses kimiawi Lahan Budidaya Melon
Apabila lahan pernah digunakan untuk budidaya tanaman sejenis dan terserang penyakit, maka lahan tersebut tidak jangan digunakan, atau dengan menanam tanaman lain tidak sejenis hingga ± 3-5 tahun. Kalaupun ingin dipakai juga maka harus melalui proses pengolahan tanah secara kimiawi.
Prosesi kimiawi yaitu dengan mengunakan Basamid-G untuk lahan basah dan lembap, kemudian aduk tanah dengan basamid sampai merata kedalaman 20-30 cm. Setelah rata basahi tanah sampai lembap selama 7 hari. Kkemudian tutup permukaan tanah dengan plastic hingga 1 minggu. Setelah itu cangkul tanah kembali sampai rata, dan sirami kembali sampai lembap dengan air bersih.
Setelah bedengan telah siap lanjutkan pemasangan mulsa 3-7 hari sebelum bibit ditanam. Penutup tanah dapat menggunakan plastic hitam perak (mulsa PHP). Penggunaan mulsa bertujuan agar kelembapan dan suhu tanah tetap stabil.
Demikian Pengolahan lahan budidaya melon, untuk ringkasan keseluruhan dapat dilihat di budidaya melon.